您的当前位置:首页 > 百科 > Apakah Nyamuk Wolbachia Bisa Picu Penyakit pada Manusia? 正文
时间:2025-05-31 23:25:23 来源:网络整理 编辑:百科
Jakarta, CNN Indonesia-- Bakteri wolbachiayang dimasukkan ke nyamuk untuk mengatasi demam berdarah d quickq最新版本ios
Bakteri wolbachiayang dimasukkan ke nyamuk untuk mengatasi demam berdarah dengue (DBD) kini tengah menjadi polemik.
Banyak orang khawatir wolbachia bisa masuk dan berkembang di tubuh manusia ketika digigit nyamuk yang mengandung bakteri itu. Lantas, benarkah wolbachia bisa hidup di tubuh manusia?
Peneliti utama riset nyamuk ber-wolbachia di Yogyakarta, Adi Untarini memastikan bakteri tersebut tak bisa hidup di tubuh manusia. Kata dia, wolbachia hanya bisa hidup di sel-sel serangga, salah satunya pada nyamuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Jadi kalau digigit dia tidak akan menular, tidak bisa. Hanya menular saat terjadi perkawinan antar serangga," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Uut menyebut bakteri wolbachia ini diyakini bisa menghambat penularan demam berdarah hingga lebih dari 50 persen.
Bahkan di beberapa negara yang juga melakukan riset tentang bakteri ini, bukan cuma demam berdarah penyakit lain juga bisa ditekan penularannya.
"Jadi percobaan di Niteroi yang ada di Brazil, bukan hanya demam berdarah. Virus zika dan chikungunya juga penularannya bisa ditekan setelah nyamuk ber-wolbachia ini disebar," kata dia.
Kementerian Kesehatan juga memastikan penyebaran nyamuk ber-wolbachia akan terus dilakukan di Indonesia demi menekan penularan demam berdarah.
Dalam waktu dekat, nyamuk ini akan disebar di lima kota besar di Indonesia yakni Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, hingga Kupang.
Kemenkes juga memastikan penyebaran nyamuk ini bukan sebagai bentuk percobaan. Mereka menyebut manusia bukan kelinci percobaan untuk melihat efektivitas nyamuk ber-wolbachia dalam menanggulangi demam berdarah.
"Wolbachia adalah bakteri alamiah pada serangga. Tentunya ini juga ramah lingkungan karena tidak mengganggu ekosistem atau siklus hidup mikroorganisme lain," kata Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes, Ngabila Salama.
(tst/pua)Berkas Perkara Lengkap, Habib Rizieq OTW Duduk di Kursi Pesakitan2025-05-31 23:04
Jaecoo Perkenalkan SUV Rasa Off2025-05-31 23:00
3 Kreasi Resep Kwetiau Goreng, Gurih Bikin Nagih2025-05-31 22:50
Menteri ATR/BPN Akan Panggil 3 Perusahaan yang Terlibat Pagar Laut Pekan Depan2025-05-31 22:14
Resep Soto Betawi Enak dan Gurih, Yuk Buat Sendiri di Rumah2025-05-31 22:02
Dirjen Migas Dinonaktifkan Usai Digeledah Kejagung, Wamen ESDM: Belum Sebulan Menjabat2025-05-31 21:51
Jalan Rusak Bikin Maut Mengintai, Pengamat Transportasi: Anggaran Ada, Tapi Kok Masih Berlubang?2025-05-31 21:43
Waduh! Menteri Satryo Buru2025-05-31 21:15
Jelang Pilkada Serentak 2024, Budi Arie Ingatkan Masyarakat Tak Termakan Hoax2025-05-31 21:01
KAI Sumut Catat Peningkatan Penumpang Kereta Api Awal Tahun 2025, Stasiun Medan Paling Padat2025-05-31 20:56
Terkena Darah ODHA, Bisa Tertular HIV/AIDS atau Tidak?2025-05-31 23:05
Nasib Medan Zoo, Manajer Sebut Tak Terima Bantuan APBD dari Pemkot2025-05-31 22:51
Ini yang Terjadi Saat Insentif Mobil EV Dicabut, Penjualan Anjlok Parah2025-05-31 22:26
5 Zodiak Paling Ahli Dirty Talk, Sering Nakal Lewat Kata2025-05-31 22:26
Benny Tjokro Teriak Jaksa Salah Besar Kalau Bawa2025-05-31 22:17
NYALANG: Sepotong Senja di Lengkung Langit Toulouse2025-05-31 21:36
11 Tempat Wisata Dunia Tak Bisa Dikunjungi pada 20242025-05-31 21:36
Ssst..! Belanja Merchandise BNI Java Jazz 2025 Bisa Dapat Diskon 20%, Begini Caranya2025-05-31 21:25
Menilik Cara Mengatasi Bentuk Kaki Bunion2025-05-31 21:07
Treatment Berbasis Laser Diprediksi Bakal Tren di Indonesia di 20242025-05-31 21:04