Benarkah Kehamilan Kembar Diwariskan dari Gen Ibu?
Tidak semua wanita bisa melahirkan bayi kembar. Konon untuk bisa melahirkan bayi kembar, seorang wanita harus memiliki gen atau silsilah keluarga dari ibuyang pernah melahirkan anak kembar.
Tapi, benarkah kelahiran bayi kembar diwariskan dari gen ibu?
Dokter spesialis kandungan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan Muhammad Fadli mengatakan memang benar kelahiran kembar sangat erat kaitannya dengan genetik, terutama gen dari garis keturunan ibu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Temuan dari penelitian itu misalnya variasi pada gen FSHB dan SMAD3 di wanita membuat mereka lebih berpeluang melahirkan bayi kembar daripada yang tidak memiliki varian gen tersebut.
Gen FSHB ini gunanya untuk merangsang produksi follicle stimulating hormone (FSH).
Kadar FSH yang terus meningkat karena tingginya gen FSHB bisa membuat ovarium memproduksi sel telur lebih banyak.
"Dan inilah yang membuat wanita kemungkinan melepaskan dua telur sekaligus yang berpeluang menjadi janin kembar," kata dia.
Gen ini biasanya menurun. Jika wanita lahir dari keluarga dengan silsilah kembar biasanya berpeluang memiliki anak kembar juga.
"Entah itu dari ibu, nenek, eyang, atau uyutnya, gen ini terus ada tapi lebih kuat muncul di siapa maka bisa memicu potensi kelahiran kembar," kata dia.
Bagaimana dengan ayah?
Pria yang lahir kembar memang memiliki gen kembar dalam tubuhnya. Namun, pria tersebut tidak akan membuat istrinya hamil dan melahirkan anak kembar jika si wanita tak memiliki gen kembar.
Kata Fadli hal ini jelas, sebab bayi kembar itu berasal dari dua sel telur yang dibuahi atau satu sel telur yang berkembang jadi dua janin. Dan sangat jelas yang bisa memproduksi sel telur adalah wanita, maka gen yang kuat tetap harus dari sisi ibu.
"Bukan sperma yang membuahi yang menyebabkan kembar, tapi sel telur yang dibuahi yang bisa menciptakan anak kembar," kata dia.
(责任编辑:热点)
- ·THR Cair! Saldo Dana Rp 300 Ribu Langsung Masuk Rekening Kamu, Cek Bansos BLT BBM Lewat Cara Ini
- ·Olahraga Lari, Investasi Jangka Panjang untuk Jantung Sehat
- ·Wahana, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk Jatim Park 1
- ·Lapar Fisiologis vs Lapar Emosional, Apa Bedanya?
- ·Traveling ke Eropa? Simak Daftar Negara Penutur Bahasa Inggris Terbaik
- ·Kemenhub Cetak Instruktur Penerbangan Kelas Dunia Lewat Diklat GSI
- ·Kemenhub Cetak Instruktur Penerbangan Kelas Dunia Lewat Diklat GSI
- ·Harusnya Korsel, Jepang dan Eropa Terpancing Seperti China Tanam Duit di Sektor Otomotif Indonesia
- ·Prabowo Salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Pengamanan Diperketat!
- ·Penting Nih! 3 Cara Pencairan Saldo Dana Bansos 2025, Tak Hanya Lewat Online
- ·Kata Nazaruddin, Anas Minta Bantuan Dana ke Andi Narogong
- ·7 Makanan Ekstrem dari Seluruh Dunia: Enak atau Eneg ?
- ·Harusnya Korsel, Jepang dan Eropa Terpancing Seperti China Tanam Duit di Sektor Otomotif Indonesia
- ·SBY: Indonesia Harus Jadi Bagian dari Solusi di Tengah Gonjang
- ·Hadapi Fenomena Susut dan Sisa Pangan, Bapanas Akan Perkuat Kerjasama Lintas Sektor
- ·Atasi Masalah Susut dan Sisa Pangan, Bapanas Akan Lakukan Strategi Ini
- ·PNM Ajak 1.740 Siswa SMK Berani Berwirausaha Lewat Pekan Nasional Mengajar
- ·Pengguna Aktifnya Capai 1 Miliar, Meta AI Siap Tawarkan Layanan Berbayar
- ·9 Cara Terhindar dari Sambaran Petir
- ·Investor Singapura Borong 5,14 Juta Saham SQMI, Kini Kuasai 20,22% Wilton Makmur