Perjalanan Unilever Masuk ke Indonesia, dari Kenalkan Sunlight hingga Miliki SariWangi
Setiap hari, tanpa kita sadari, kita menggunakan berbagai produk Unilever: Pepsodent untuk menyikat gigi, Rinso dan Molto untuk mencuci pakaian, hingga Sunlight dan Clear untuk kebutuhan rumah tangga dan perawatan pribadi.
Di balik merek-merek populer ini, ada sejarah panjang dan inspiratif dari sebuah perusahaan multinasional yang kini telah menjadi salah satu pemain utama di dunia Fast Moving Consumer Goods(FMCG).
Kisah Unilever dimulai dari sosok William Hesketh Lever, yang lahir di Bolton, Inggris pada 19 September 1851. Bersama saudaranya James Lever, ia menyewa sebuah pabrik sabun kecil yang tengah mengalami krisis di tahun 1885. Mereka kemudian memproduksi sabun cuci bernama Sunlight, yang menjadi populer di kalangan rumah tangga Inggris karena kualitas dan strategi pemasarannya yang inovatif.
Kesuksesan ini mendorong William dan James mendirikan perusahaan Lever Brothers pada tahun 1886. Produk Sunlight mereka terus berkembang pesat, membuka jalan bagi ekspansi bisnis yang lebih besar di masa depan.
Sementara itu, di Belanda berdiri perusahaan margarin bernama Margarine Unie. Pada 2 September 1929 (beberapa sumber menyebut tahun 1930), dua perusahaan ini, Lever Brothers dan Margarine Unie, memutuskan untuk bergabung. Meskipun penggabungan antar perusahaan lintas negara sangat tidak lazim kala itu, keduanya memiliki visi serupa yaitu memperkuat jaringan global.
Dari sinilah nama Unilever tercipta, yaitu gabungan dari “Uni” dan “Lever”.
Baca Juga: Suksesnya Trihatma Kusuma Haliman Meneruskan Agung Podomoro Group Lewat Keputusan Berani dan Tepat
Setelah William Lever wafat pada 1925, tongkat kepemimpinan dipegang oleh Frances D’Arcy Cooper, yang kemudian memprakarsai penggabungan besar ini. Visi global Unilever mulai terwujud lewat ekspansi ke Amerika Latin dan Amerika Serikat.
Di tahun 1944, Unilever bekerja sama dengan perusahaan Thomas J. Lipton dan produsen Pepsodent. Kerja sama terus berlanjut dengan produsen frozen food Bird Eye (1957) dan produsen es krim Good Humor (1961), yang memperluas cakupan Unilever ke ranah makanan dan es krim.
Unilever memasuki Indonesia pada 5 Desember 1933 dengan mendirikan Lever's Zeepfabrieken N.V. di Angke, Jakarta Utara. Produk awalnya adalah sabun Lux dan Sunlight (Cap Tangan), disusul oleh margarin Blue Band dua tahun kemudian.
Beberapa tonggak sejarah penting dalam perjalanan Unilever di Indonesia antara lain:
- 1936: Sabun Lux resmi diperkenalkan.
- 1941: Pabrik kedua, Colibri, dibuka di Surabaya untuk memproduksi kosmetik dan toiletries.
- 1957-1959: Direksi Belanda dipulangkan karena sengketa Irian Barat.
- 1964: Pabrik dinasionalisasi akibat gejolak politik dan pengambilalihan oleh serikat buruh.
- 1980: Perusahaan berganti nama menjadi PT Unilever Indonesia.
- 1997: Resmi menjadi perusahaan terbuka dengan nama PT Unilever Indonesia Tbk.
- 1990-an: Akuisisi SariWangi, peluncuran Wall’s dan pembukaan pabrik personal care di Rungkut.
Baca Juga: Cerita Erlyanie Mendirikan Berl Cosmetic, Mantan ART yang Sukses Jadi Miliarder Lewat Bisnis Skincare
Kini, Unilever Indonesia mengelola lebih dari 40 merek dalam dua segmen utama, yaitu Home & Personal Care serta Foods and Ice Cream. Semua produknya yang dipasarkan di Indonesia telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Unilever juga mengoperasikan sembilan pabrik di Cikarang dan Rungkut, dengan sekitar 4.500 karyawan dan didukung oleh lebih dari 600 jaringan distributor di seluruh Indonesia.
Secara global, Unilever telah beroperasi selama lebih dari satu abad dan kini mengelola lebih dari 400 merek. Perusahaan ini memiliki lebih dari 280 pabrik dan mempekerjakan sekitar 128.000 orang di seluruh dunia. Hingga tahun 2021, Unilever mencatat pendapatan sebesar 52,44 miliar Euro, sebuah angka yang mencerminkan kekuatan dan konsistensi strategi bisnis mereka.
Unilever kini menghadapi persaingan ketat, termasuk di Indonesia, di mana perusahaan lokal seperti Wings dan Indofood menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan inovasi produk yang tak kalah agresif.
-
Partai Ummat dan KPU Sempat Komunikasi Terkait Informasi A1, Ketua Bawaslu Pastikan ProaktifPLN Sempat Padamkan 40 Gardu Listrik Akibat Banjir Melanda Jakarta dan TangerangWagub DKI Imbau Warga Alami Pelecehan Seksual di Transportasi Umum Jakarta Lapor ke 112PLN Sempat Padamkan 40 Gardu Listrik Akibat Banjir Melanda Jakarta dan TangerangRamai Obat Sakit Kepala Berisiko Picu Anemia Aplastik, BPOM Buka SuaraSoal Penahanan Roy Suryo, Polda Metro Jaya: Nanti Terjawab Setelah Diperiksa 28 JuliPolisi Sebut Motif Pembunuhan Wartawan di Kramat Jati karena Emosi Ditegur Kencing SembaranganBeredar Surat Panggilan Sopir Mentan ke PMJ, Kapolda dan Ditkrimsus Angkat BicaraKPPU Panggil Sejumalh Perusahaan terkait Dugaan Pelanggaran M&ACak Imin Ungkap Pertemuannya Dengan Habib Rizieq: Saya Diundang Untuk Jadi Saksi
下一篇:Terus Tuai Kritik, Begini Respons Kader Gerindra Terkait Andre Rosiade Gerebek PSK
- ·Sukarela Mau Di
- ·Penjual Gas 12 Kilogram Beralih Jualan Gas 3 Kilogram; Takut Nggak Ada yang Beli
- ·Pagar Tribun JIS Roboh Saat Peresmian, Anies: Mari Jaga Stadion Ini
- ·Sebelum Meninggal, Bupati Bekasi Sempat Tak Dapat Kamar Perawatan di Wilayahnya Sendiri
- ·KIB akan Bahas Koalisi dengan Gerindra dan PKB
- ·Kebakaran SMAN 6 Jakarta, 1 Satpam Meninggal Dunia
- ·Sebelum Meninggal, Bupati Bekasi Sempat Tak Dapat Kamar Perawatan di Wilayahnya Sendiri
- ·Satpol PP Tempatkan 6 Posko Prokes Jaga Citayam Fashion Week di Kawasan Sudirman
- ·世界建筑学院排名之TOP10
- ·Akui Banyak Warga Jakarta Meninggal saat Isoman, Anies: Tempat Kita Kemarin Tidak Cukup
- ·Anggaran Baju Dinas DPRD Tangerang Fantastis, Ternyata Gunakan Brand Louis Vuitton
- ·PTUN Batalkan Kenaikan UMP DKI Jakarta, Pengamat: Ingat Provinsi Hanya Kepanjangan Tangan Pusat
- ·日本视觉传达设计专业怎么样?
- ·KPK Sudah Tetapkan Mentan Syahrul Yasin Limpo Sebagai Tersangka?
- ·Tertangkap Warga, Dua Pelaku Jambret HP di Rawamangun Nyaris Dikeroyok Massa
- ·Marak Parkir Liar di Citayam Fashion Week, Wagub DKI: Jangan Mengganggu Pejalan Kaki
- ·Anies Sesumbar: DKI Jakarta Siap Hadapi Lonjakan Kasus Klaster Libur Panjang
- ·Prakiraan Cuaca Jakarta Jumat 22 Juli: Siang Empat Wilayah DKI Hujan
- ·Menjadikan Lari Maraton Sebagai Investasi Jantung Sehat
- ·Anggaran Baju Dinas DPRD Tangerang Fantastis, Ternyata Gunakan Brand Louis Vuitton
- ·丹麦设计学院留学要求详解
- ·Berangsur Turun, Harga Bawang Merah di Pasar Senen Jakarta Rp55 Ribu Per Kilogram
- ·Antisipasi Penimbunan, Satgas Pangan Polri Lakukan Monitoring Harga dan Gudang Beras
- ·Jokowi Buka Kritik dan Saran dari Masyarakat, Begini Cara Kapolri Menghindari Tuduhan Kriminalisasi
- ·325 Ribu Guru Lulus Seleksi PPG Tertentu 2025, Cek Timeline Berikutnya
- ·Harga Emas Kembali Naik, Investor Soroti Kian Panasnya Konflik Rusia
- ·Pasien Positif di Wisma Atlet Bertambah 106 Orang
- ·Jaringan Narkoba Fredy Pratama Kembali Ditangkap Kepolisian, 5 Tersangka Baru dan 2 DPO
- ·Pedagang Mainan Pasar Gembrong Menjerit Saat Musim Libur Kenaikan Kelas
- ·Prakiraan Cuaca Jakarta Jumat 22 Juli: Siang Empat Wilayah DKI Hujan
- ·DPR Bilang Dewas Pengawas Bakal Independen
- ·Wagub DKI Ungkap Kemungkinkan Atur Jam Kerja Pegawai Untuk Atasi Kemacetan
- ·Dokter Sebut Banyak Pasutri Indonesia Tak Bercinta dengan Benar
- ·Pigai dan Abu Janda Akhirnya Kopi Darat
- ·奥克兰媒体设计学校学费及入学要求
- ·KSPI Minta Anies Baswedan Banding Atas Putusan PTUN soal UMP DKI 2022