时间:2025-06-01 01:24:25 来源:网络整理 编辑:百科
Warta Ekonomi, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Reni Astuti, menyoroti dugaan pemotongan berlebih quickq下载苹果版
Anggota Komisi V DPR RI, Reni Astuti, menyoroti dugaan pemotongan berlebih oleh aplikator transportasi daring (ojek online) yang disebut mencapai 40 hingga 50 persen, jauh melebihi batas maksimal yang ditetapkan pemerintah.
Ia menilai praktik ini sudah menjadi keluhan luas di kalangan mitra pengemudi. “Kalau kemudian keputusan menteri bahkan juga diatur dalam peraturan menteri tentang batasan maksimal potongan aplikator itu 15% + 5%, apa yang disuarakan oleh driver ojol tidak seperti itu,” kata Reni, dalam Forum Legislasi "Efisiensi RUU Transportasi Online" yang digelar di DPR, dikutip Jumat (27/5/2025)
Baca Juga: Pemerintah akan Cari Solusi Tuntutan Pengemudi Ojol Soal Potongan Aplikasi
Ia mengungkapkan, meskipun Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 1001 Tahun 2022 menetapkan batas maksimum potongan aplikator sebesar 20%, banyak pengemudi menyebut mereka dipotong lebih besar.
“Aplikator mengatakan tidak pernah melebihi batas 20%. Tetapi driver ojol mengatakan, bahkan sudah ada yang mencapai 50–40%,” tegasnya.
Untuk itu, Reni mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar segera melakukan audit menyeluruhterhadap sistem bagi hasil para aplikator.
“Kalau transparansi ini penting, ya mestinya Kementerian Perhubungan melakukan audit terhadap angka-angka yang menjadi potongan aplikator selama ini,” ujar legislator dari Fraksi PKS ini.
Baca Juga: Hormati Demo Ojol, Istana Sebut Akan Dengar Aspirasi
Hingga kini, Reni menyayangkan minimnya keberpihakan Kemenhub terhadap nasib mitra pengemudi. Ia menuntut solusi konkret dan cepat, bukan sekadar pembahasan tanpa ujung.
“Kalau transparansi tidak ada dari potongan, maka Kementerian Perhubungan harus segera audit. Supaya jelas,” tegasnya.
Lebih jauh, Reni meminta pemerintah menjalankan perannya sebagai regulator yang adil, bukan membiarkan eksploitasi terjadi dalam sistem kemitraan digital.
“Tolong jangan ada eksploitasi, jangan ada pemerasan, jangan ada ketidakadilan. Kita wujudkan kesejahteraan bersama, sebagaimana yang menjadi komitmen dari Pak Prabowo,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pada 19 Mei lalu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengadakan pertemuan terbuka dengan empat aplikator utama—Gojek, Grab, Maxim, dan Indrive. Dalam pertemuan tersebut, seluruh perwakilan aplikator menyatakan pembagian komisi tidak melebihi 20%, sesuai regulasi yang berlaku.
5 Cara Alami Mengusir Lalat di Rumah2025-06-01 01:01
Polemik Rencana Rokok Kemasan Polos, Para Pakar Ramai2025-06-01 00:48
7 Sholawat yang Cocok untuk Dilantunkan saat Maulid Nabi2025-06-01 00:35
Mau Coba Liburan ke Korea Utara? Ternyata Cara dan Syaratnya Tak Sulit2025-05-31 23:53
Alasan Kenapa Barang Penumpang di Bagasi Kabin Pesawat Dibatasi 7Kg2025-05-31 23:48
Konsumsi 7 Makanan Ini untuk Mengurangi Gejala Depresi2025-05-31 23:46
Implementasi Proyek TCTP, RI Kembangkan Kawasan Industri Batang dan Bintan2025-05-31 23:44
Orang Jepang Lakukan Olahraga 5 Menit Ini agar Panjang Umur2025-05-31 23:40
Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Umat Beragama2025-05-31 23:30
FOTO: 'Surga' Pecinta Elang dan Perburuan di Qatar2025-05-31 22:40
Alasan Lonjakan Covid2025-06-01 00:52
Puan ke Menteri Budi Arie: Jangan Fitnah, Jangan Sembarangan!2025-06-01 00:40
Jalan Kaki Pagi vs Sore Hari, Mana yang Terbaik untuk Turunkan BB?2025-06-01 00:10
Jalan Bareng, OJK dan Bank DKI Wujudkan Kepulauan Seribu jadi Digital Island2025-05-31 23:49
Dior Bakal Susul Louis Vuitton Gelar Show di Hong Kong2025-05-31 23:34
Catat, Makan 5 Buah Ini untuk Menghancurkan Lemak di Perut2025-05-31 23:29
Kisah Menegangkan 2 Pekerja Pembersih Patung Buddha Tertinggi di Dunia2025-05-31 23:29
Konsumsi 7 Makanan Ini untuk Mengurangi Gejala Depresi2025-05-31 23:27
34 Ribu Pegawai Kementerian ATR/BPN Akan Jadi Duta Penyebar Informasi Kebijakan Pemerintah2025-05-31 23:12
Coba 5 Trik Ini agar Foto Paspor Terlihat Kece2025-05-31 23:00