会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Psikolog soal Bullying: Orang Tua Gagal Ciptakan Rasa Nyaman!

Psikolog soal Bullying: Orang Tua Gagal Ciptakan Rasa Nyaman

时间:2025-06-08 04:40:09 来源:quickq安卓的官网 作者:娱乐 阅读:468次
Jakarta,quickq官方网站 CNN Indonesia--

Kasus perundungan atau bullyingyang terjadi di Binus School Serpong ramai jadi perbincangan. Kasus yang melibatkan anak musisi sekaligus presenter Vincent Rompies ini jadi bukti bahwa bullyingseolah 'abadi' menghantui anak dan remaja.

Pertanyaannya, apa sebenarnya yang mendorong anak atau remaja melakukan perundungan?

Psikolog soal Bullying: Orang Tua Gagal Ciptakan Rasa Nyaman

Psikolog soal Bullying: Orang Tua Gagal Ciptakan Rasa Nyaman

Psikolog Mira Amir mengatakan, bullyingbukan sesuatu yang berdiri sendiri dan tidak dilakukan begitu saja.

Psikolog soal Bullying: Orang Tua Gagal Ciptakan Rasa Nyaman

ADVERTISEMENT

Psikolog soal Bullying: Orang Tua Gagal Ciptakan Rasa Nyaman

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut, perilaku anak jadi cermin apa yang terjadi di rumah. Mungkin orang tua merasa sudah memberikan yang terbaik buat anak, termasuk menyekolahkan di sekolah unggulan dan fasilitas lengkap. Tapi, itu tak bisa jadi jaminan anak juga akan berperilaku baik.

Orang tua, lanjut dia, tanpa sadar gagal menciptakan rasa aman dan nyaman buat anak. Anak pun tumbuh di suasana yang penuh kekerasan dan berpotensi diabaikan.

Seperti apa kekerasan yang dilakukan orang tua tanpa disadari?

"Nyindiranak, yang paling sering membandingkan anak, anak lebih banyak dikritik daripada afirmasi [positif] akan sikap dan perilakunya. Anak berpikir 'Aku salah terus ya?', 'Aku salah terus di depan orang tua'," katanya.

Situasi ini diperparah dengan usia anak yang memasuki masa remaja. Di usia ini, anak perlu mendapatkan identitas dirinya.

Saat merasa kurang aman, nyaman, dan diperhatikan di rumah, anak kemudian mencari kelompok yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut.

Dalam kasus terbaru, pelaku bullyingtergabung dalam sebuah geng. Sementara umumnya, untuk jadi anggota geng tertentu, ada proses tak menyenangkan yang perlu dilalui. Bahkan calon anggota harus rela 'dipelonco' demi bisa bergabung.

"Beberapa remaja memang belum secara kognitif mampu mencerna, identitas diri mereka belum sepenuhnya matang, bahwa yang namanya hebat enggak dari fisik. Nalarnya belum bisa sejauh itu," jelas Mira.

(els/asr)

(责任编辑:探索)

相关内容
  • Banyak Berita Negatif Bikin Stres, 5 Hal Ini Bikin Hidup Lebih Bahagia
  • Timnas AMIN Akui Cak Imin Salah Sebut soal Bangun 40 Kota Setara Jakarta
  • 7 Masjid dengan Arsitektur Indah di Indonesia, Destinasi Wisata Religi
  • Ingatkan Kekuatan Akar Rumput, Mega: PDI Perjuangan Jadi Seperti Ini Karena Rakyat
  • Daya Tampung Universitas Padjajaran SNBP 2025 untuk Semua Jurusan, Camaba Wajib Cek!
  • Luas Tumpahan Minyak Pertamina Sengaja Ditutupi, Kemungkinan Berbahaya
  • Pengelola Mal Tolak Usulan Luhut: Percuma...
  • FOTO: Show Eksentrik ala Valentino, Digelar di 'Toilet Umum'
推荐内容
  • Hari Ini Hasto Diperiksa KPK Sebagai Tersangka, Bakal Ditahan?
  • Ini Dia Penyebab Kebakaran di Asrama Mako Brimob
  • Kejagung Selamatkan Uang Negara Rp74,7 Triliun Sepanjang 2023
  • On Fire! Cak Imin Sindir Negara Abai Pada Petani: Tapi Ada Orang Punya Lahan 500 ribu Hektare
  • SNBP 2025 Resmi Ditutup, Ini 5 Jalur Seleksi Masuk PTN Lainnya yang Bisa Dicoba Camaba!
  • Pasien Cuci Darah di Indonesia Meningkat, Capai 134 Ribu di 2024