RI Tekankan Pentingnya Perdagangan Global yang Adil untuk Wujudkan Keberlanjutan
Indonesia menekankan pentingnya perdagangan internasional berjalan secara adil tanpa diskriminasi demi mewujudkan sistem perdagangan global yang inklusif dan berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan RI Budi Santoso di sela penutupan Pertemuan Para Menteri Perdagangan APEC (APEC MRT) 2025 yang berlangsung pada 15—16 Mei 2025 di Jeju, Korea Selatan.
Baca Juga: Kemendag-Astra Internasional Sinergi Bangun Kapasitas UMKM Tembus Pasar Global
“Dalam pertemuan ini, Indonesia menekankan pentingnya menjaga sistem perdagangan global yang bebas dari praktik diskriminatif dan proteksionisme. Perdagangan dunia harus dilakukan secara terbuka serta dapat diakses oleh semua negara secara adil,” tegas Mendag Busan, dikutip dari siaran pers Kemendag, Rabu (21/5).
Selama dua hari pelaksanaan, para menteri perdagangan dari 21 Ekonomi APEC menyepakati sejumlah langkah strategis untuk memperkuat kerja sama kawasan dan menjawab tantangan perdagangan global yang kian kompleks.
Para Menteri Perdagangan APEC menyatakan dukungan penuh atas hasil konkret pada Konferensi Tingkat Menteri ke-14 WTO (MC14) yang direncanakan pada Maret 2026 di Kamerun. Dukungan ini merupakan bagian dari komitmen APEC dalam menjaga relevansi sistem perdagangan multilateral berbasis aturan.
Para Menteri Perdagangan APEC juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan digital sebagai katalis pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan inovatif. Kolaborasi ini mencakup upaya mengembangkan ekosistem digital yang mendorong partisipasi seluruh pelaku usaha, termasuk pelaku usaha kecil dan menengah.
Dalam konteks pemberdayaan ekonomi masyarakat, para Menteri Perdagangan APEC juga berkomitmen untuk terus memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan, sebagai bagian dari pilar pembangunan inklusif.
Selain itu, para Menteri Perdagangan APEC menegaskan pentingnya peningkatan konektivitas kawasan dan penguatan rantai pasok yang tangguh dan berkelanjutan, sebagai respons terhadap disrupsi global dan tantangan logistik pascapandemi.
Di luar pertemuan utama APEC, Indonesia juga memanfaatkan momentum ini untuk melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan mitra dagang strategis guna memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi bilateral. Beberapa negara yang melakukan pertemuan bilateral dengan Indonesia, antara lain, Selandia Baru, Korea Selatan, Singapura, Chile, dan Jepang.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
(责任编辑:热点)
- 波士顿学院录取要求是什么?
- Hadapi Tantangan yang Dinamis, MMKSI Optimis Tatap Pasar Otomotif Indonesia 2025
- Suksesnya Trihatma Kusuma Haliman Meneruskan Agung Podomoro Group Lewat Keputusan Berani dan Tepat
- Warga Jakarta! Klaim Saldo DANA Kaget di Hari Terakhir Libur Panjang
- Kelabui Pengunjung, Kebun Binatang di China Ubah Anjing Jadi Panda
- Harga Tiket Pesawat ke Malaysia buat Nonton MU Vs ASEAN All
- Polemik Dugaan Penggelapan Dana Klinik Kecantikan di Jakarta Pusat, Korban Minta Kepastian Hukum
- 3 Minuman Terbaik untuk Usia 50
- 德国艺术硕士留学申请指南!
- Anggota Komisi IX DPR RI Kritik PP 28/2024, Aturan Kesehatan Dinilai 'Matikan' Industri Padat Karya
- FOTO: Mengagumi Kemegahan Koloseum di Roma Italia
- Harga Tiket Pesawat ke Malaysia buat Nonton MU Vs ASEAN All
- Mantan Dirut Jiwasraya Resmi Jadi Tersangka
- Perdana, Mayapada Hadirkan Teknologi Bedah Robotik Lutut di Jatim
- Tol Cisumdawu Ruas Cimalaka
- Serius Akan Basmi Premanisme Berkedok Ormas, Terminal Sampai Parkir Liar Akan Diawasi
- Daftar 12 Geopark di Indonesia yang Masuk Jaringan UNESCO
- Serius Akan Basmi Premanisme Berkedok Ormas, Terminal Sampai Parkir Liar Akan Diawasi
- Luncurkan Aturan Stablecoin, Hong Kong Bakal Atur Lisensi dan Lindungi Investor Kripto
- NYALANG: Kaki