ERP Jadi Solusi Atasi Macet Jakarta
时间:2025-06-17 05:55:45 出处:焦点阅读(143)
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, berencana untuk menetapkan berbagai macam kebijakan untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di Jakarta melalui penerapan Electronic Road Pricing (ERP) dan menaikkan tarif parkir kendaraan pribadi.
Pramono menjelaskan, dua kebijakan tersebut akan diberlakukan secara bertahap mulai dari menaikan tarif parkir kendaraan pribadi secara bertahap.
“Yang kedua, saya akan pasang yang namanya ERP, Electronic Road Pricing, bagi orang yang mampu,” ujar Pramono, di Jakarta, Senin (16/6/2025).
Baca Juga: Pramono Komentari soal Peringkat Jakarta Kota Termacet di Dunia
Sementara itu, Pemerhati Transportasi, Muhammad Akbar, mengatakan sistem ERP jauh lebih efektif dibandingkan sistem ganjil genap atau 3-in-1 yang selama ini kerap dimanipulasi pengguna jalan.
“ERP adalah sistem pembatasan lalu lintas yang paling efektif, karena tidak hanya membatasi kendaraan pribadi dengan cara yang adil dan transparan, tapi juga mendorong perubahan perilaku secara perlahan namun pasti,” ujarnya.
ERP sendiri bekerja dengan teknologi sensor dan kamera otomatis untuk mengenakan tarif kepada setiap kendaraan yang melintasi ruas jalan pada waktu tertentu dan mampu mencatat data secara objektif. Itulah yang membuar ERP sulit untuk dimanipulasi.
Berbeda dari ganjil genap yang membatasi kendaraan berdasarkan pelat nomor, ERP memberikan fleksibilitas bagi pengendara.
"Pengendara tetap bisa melewati ruas jalan berbayar kapan saja, asalkan bersedia membayar tarif yang ditetapkan. Jadi, berbeda dengan sistem ganjil genap. ERP memberikan pilihan. Dengan cara ini, pengaturan lalu lintas menjadi lebih adil dan tidak kaku. Mau lewat? Boleh, asal bayar," tuturnya.
Baca Juga: Pramono: Transjabodetabek Seharusnya Rp15.000, Setiap Orang Kita Subsidi Rp11.500
Akbar juga menyebutkan bahwa keunggulan lain dari ERP adalah kontribusi fiskalnya. Dimana, pendapatan yang diperoleh dari sistem ini dapat digunakan untuk memperluas layanan transportasi publik, dengan memberikan subsidi tarif angkutan umum dan memperbaiki infrastruktur.
Secara regulasi, Jakarta dianggap sudah siap menerapkan ERP. Bahkan, transportasi umum seperti MRT, LRT, TransJakarta, dan JakLingko sudah tersedia dan terus terintegrasi.
Selain itu, infrastruktur teknologi pendukung seperti kamera pemantau dan pembayaran nontunai telah berkembang luas. Akbar menilai kini hambatannya bukanlah aspek teknis melainkan pada keberanian politik serta kesiapan masyarakat menerima perubahan.
"ERP ini bukan untuk menghukum pengendara, tapi untuk menyelamatkan masa depan kota Jakarta yang kita tinggali bersama," pungkasnya.
上一篇: Soal Tanah Abang, Sandiaga: Kami Sudah Koordinasi dengan Menhub
下一篇: Suhu Panas di Indonesia Diprediksi Hingga Agustus 2024, Ini Penjelasan BMKG
猜你喜欢
- Tegas! Ini Pesan Kemenhub untuk Seluruh PO Berkaca dari Kecelakaan Bus di Subang
- 东京艺术大学申请条件及入学要求
- 建筑专业留学,如何制作一份优秀的作品集?
- 艺术生考日本国立大学研究生日语要求是什么?
- Jalan di Tanah Abang Jadi Lapak PKL, Menhub: Tak Benar Itu!
- 建筑学硕士研究生留学汇总
- Sidang KSP Indosurya Digelar, Pengurus PKPU Sempat Verifikasi Faktual 42 Nama Kreditur
- 世界设计学院排名,这些学校有哪些优势专业?
- Larangan Sepeda Motor Lewati Thamrin Dicabut, Anies: Ini Keadilan